Di zaman seperti sekarang ini, penggunaan asuransi kesehatan sangat membantu seseorang untuk mendapatkan akses layanan pengobatan yang jauh lebih baik. Terlebih lagi, saat ini sudah banyak ditemukan beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan layanan asuransi kesehatan dengan akses pengobatan tidak hanya di rumah sakit dalam negeri saja, namun diperluas hingga ke rumah sakit luar negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, tidak sedikit orang yang akhirnya menanyakan perihal apakah BPJS Kesehatan bisa dipakai di luar negeri? Untuk Anda di rumah yang mungkin juga penasaran akan pertanyaan tersebut, maka bisa mencari tahu jawaban selengkapnya setelah menyimak ulasan di artikel berikut ini.
Apakah BPJS Kesehatan bisa dipakai di luar negeri?
Seperti yang kita lihat seperti sekarang ini, bahwasanya saat ini perkembangan teknologi dan ahli medis yang ada di Indonesia terbilang cukup maju. Hal ini dibuktikan dari adanya campur tangan pemerintah yang kini turut menyediakan layanan rumah sakit bertaraf internasional demi menunjang fasilitas kesehatan serta peralatan medis yang canggih dan modern.
Kendati demikian, minat masyarakat untuk melakukan pengobatan di luar negeri hingga sejauh ini nyatanya tetap saja masih tinggi. Ini dikarenakan salah satu alasannya, yaitu mengenai masalah biaya pengobatannya relatif terjangkau dengan penggunaan teknologi yang canggih serta pelayanan kepada pasien yang cukup baik.
Lebih lanjut mengenai pengobatan di luar negeri, terkadang ada sebagian orang yang penasaran mengenai apakah bisa menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan tersebut untuk meng-cover seluruh biaya pengobatan tersebut. Dalam hal ini Anda perlu tahu, bahwa meskipun penggunaannya dapat membayar biaya pengobatan rumah sakit, namun tetap saja setiap perusahaan memiliki kebijakan dan produk yang berbeda.
Seperti misalnya pada produk asuransi kesehatan berupa JKN-KIS dari BPJS Kesehatan ini, yang mana di sini tidak memberikan pelayanan pengobatan bagi pasien di luar negeri. Berbeda dengan perusahaan asuransi swasta nasional, yang saat ini sudah memberikan pelayanan kesehatan berupa meng-cover biaya pengobatan rumah sakit sampai ke luar negeri sekalipun.
Apabila Anda ingin membuat asuransi kesehatan yang dapat meng-cover biaya pengobatan rumah sakit di luar negeri, maka sebaiknya perlu memahami sistem yang diberikan di dalamnya. Dimana, dalam asuransi kesehatan pengobatan luar negeri sendiri, biasanya menawarkan dua jenis sistem berupa cashless dan reimburse untuk memudahkan dalam pengurusan biaya pengobatan rumah sakit di luar negeri. Supaya Anda memahami kedua jenis sistem tersebut, sebaiknya perlu menyimak penjelasan aang ada di bawah ini.
- Sistem cashless
Merupakan sistem pembayaran pengobatan di luar negeri tanpa perlu menggunakan biaya alias non tunai. Dalam hal ini, pasien yang ingin berobat di luar negeri menggunakan asuransi kesehatan hanya perlu memperlihatkan kartu keanggotaan asuransinya saja ke pihak rumah sakit. Nantinya, pihak rumah sakit yang sudah bekerja dengan perusahaan asuransi tersebut akan mengecek masa aktif asuransi pengguna untuk memproses biaya pengobatan.
- Sistem reimburse
Berbeda dengan sistem cashless, untuk sistem reimburse sendiri biasanya mengharuskan bagi seseorang untuk membayar biaya pengobatan rumah sakit dengan dana sendiri. Baru setelah biaya pengobatan sudah dibayarkan, maka pihak asuransi akan mengganti biaya yang sudah dikeluarkan tersebut dengan meminta pengguna mengklaim asuransi tersebut. Sebelum mengklaim biaya ganti rugi tersebut, biasanya pengguna akan diminta untuk menyerahkan bukti kuitansi rumah sakit, catatan pemeriksaan dan surat dokter.
Setelah melihat informasi di atas tadi, tentunya Anda sudah mendapatkan jawaban pasti mengenai pertanyaan mengenai apakah BPJS Kesehatan bisa dipakai di luar negeri? Dengan demikian, maka Anda yang ingin berobat ke rumah sakit luar negeri, perlu membuat asuransi kesehatan di perusahaan yang memang memberikan layanan pengobatan rumah sakit luar negeri tersebut.
5. Apakah bepergian ke luar negeri harus vaksin terlebih dahulu?
Kenali Apakah Bepergian ke Luar Negeri Harus Vaksin Terlebih Dahulu?
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, bahwasanya semenjak pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu yang menggemparkan dunia, kini turut mengubah tatanan kehidupan masyarakat di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Dimana usai pandemi tersebut, kini banyak dari negara – negara yang turut memberlakukan suntik vaksin bagi masyarakat yang ingin bepergian ke luar negeri.
Hal itulah yang kemudian menimbulkan sejumlah pertanyaan dari banyak pihak mengenai apakah bepergian ke luar negeri harus vaksin terlebih dahulu? Apabila Anda di rumah juga mungkin turut mempertanyakan akan hal ini, maka sebaiknya bisa menyimak terlebih dahulu detail informasi pentingnya di bawah ini.
Apakah bepergian ke luar negeri harus vaksin terlebih dahulu?
Bepergian ke luar negeri, umumnya menjadi salah satu keinginan banyak orang agar bisa berlibur serta mengunjungi tempat – tempat menarik di negara tujuan tersebut. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, biasanya ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan oleh seseorang sebelum berangkat ke negara tujuan seperti di antaranya yakni rencana perjalanan, pakaian, tempat penginapan dan masih banyak lagi.
Namun terkadang ada orang yang sering melewatkan hal terpenting sebelum bepergian ke luar negeri tersebut, yaitu mengenai vaksinasi terlebih dahulu. Anda perlu tahu, bahwa saat ini sudah diberlakukan peraturan mengenai kewajiban bagi warga negara Indonesia yang berusia di atas 18 tahun untuk melakukan vaksin dosis ketiga (booster) sebagai salah satu persyaratan keberangkatan ke luar negeri.
Tujuan dari vaksinasi tersebut, bukan tanpa alasan yaitu untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seseorang dari risiko berbagai penyakit yang ditemukan di negara yang ingin dikunjungi. Selain itu, melakukan vaksinasi sebelum bepergian ke luar negeri juga memiliki banyak sekali manfaat yang mungkin tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Beberapa manfaat penting dari melakukan vaksinasi sebelum bepergian ke luar negeri, di antaranya yakni sebagai berikut :
- Meminimalkan terjadinya risiko terkena infeksi penyakit
Selain dijadikan sebagai persyaratan wajib bagi seseorang untuk bepergian ke luar negeri saja, vaksinasi juga diklaim dapat membantu meminimalkan terjadinya risiko terkena infeksi penyakit yang bisa saja berakibat fatal. Terlebih lagi, di beberapa negara biasanya memiliki risiko tertular berbagai macam penyakit yang sering kali tidak disadari oleh kebanyakan orang. Jadi, vaksinasi ini penting dilakukan sebelum seseorang memutuskan bepergian ke luar negeri, khususnya bagi orang – orang yang memiliki sistem imunitas tubuh lemah.
- Menghemat keuangan untuk perawatan kesehatan
Perlu diketahui, bahwa melakukan vaksin sebelum pergi ke luar negeri juga penting dilakukan lantaran dapat menghemat keuangan untuk biaya perawatan kesehatan. Sebab bisa kita ambil contoh ketika seseorang nekat tidak melakukan vaksin ke negara tujuan, besar kemungkinan hal ini akan menyebabkan risiko tertular penyakit semakin tinggi dan membuat biaya pengobatan yang harus dikeluarkan juga tinggi. Walaupun melakukan vaksinasi juga membutuhkan biaya, namun hal tersebut tidak sebanding dengan biaya perawatan kesehatan darurat.
- Mampu mencegah terjadinya risiko penularan pada orang lain setelah bepergian
Manfaat lainnya yang menjadikan seseorang perlu melakukan vaksinasi sebelum bepergian ke luar negeri, yaitu dapat mencegah terjadinya risiko penularan pada orang lain setelah bepergian. Tentu saja, ini dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan tertular penyakit ke orang – orang tersayang di rumah. Jadi jika Anda tidak ingin keluarga di rumah tertular penyakit, sebaiknya perlu melakukan vaksinasi terlebih dahulu sebelum bepergian ke luar negeri.
Dari penjelasan di atas, maka tidak perlu ditanyakan lagi mengenai apakah bepergian ke luar negeri harus vaksin terlebih dahulu?. Sebab sudah pasti jawabannya memang diharuskan demi mencegah risiko terjadinya hal – hal tidak diinginkan di kemudian hari.